Sabtu, 14 Maret 2009

PRINSIP-PRINSIP MAKANAN DARI ALKITAB

Nutrisi dan Diet yang Ideal

http://tigamalaikat.blogspot.com/

 
PRINSIP-PRINSIP MAKANAN DARI ALKITAB
 

Makanan di Eden

Setelah Allah menciptakan orangtua pertama kita, berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu” (Kejadian 1:29). 

 

Setelah Kejatuhan Manusia

Sayur-sayuran ditambahkan menjadi makanan manu-sia. Allah mengutuk tanah dan berkata, “semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu” (Kejadian 3:18).

Sebelum Air Bah

Sebelum air bah terdapat kejahatan yang hebat. “Penduduk Dunia Lama tidak bertarak dalam hal makan dan minum. Mereka memakan daging bina-tang, walaupun Allah tidak mengizinkan mereka makan makanan binatang.” E.G. White, Petunjuk Diet dan Makanan Anda (PDMA), hlm. 402.

 

Sesudah Air Bah

Sesudah air bah Allah mengizinkan manusia makan daging binatang halal untuk pertama kalinya. Izin makan daging ini diberikan ketika satu pasang dari masing-masing binatang haram dan tujuh pasang dari masing-masing binatang halal masuk ke dalam bahte-ra (Kejadian 7:2). Akan tetapi Allah melarang makan darah dari binatang halal tersebut. “Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, ja-nganlah kamu makan.” (Kejadian 9:4). Bahkan makan daging binatang halal tanpa darahnyapun mempunyai akibat buruk. Alkitab mencatat penurunan usia manusia yang mencolok setelah air bah. Setelah air bah Allah melihat bahwa kehidupan manusia masih jahat. “Ia (Allah) mengizinkan manusia yang panjang usia itu memakan daging hewan untuk memperpendek umurnya yang penuh dosa itu. Segera setelah air bah, manusia semakin mengecil tubuhnya dan semakin singkat umurnya.” E.G. White, PDMA, hlm. 401-402. 

 

Diet yang Ideal untuk Bangsa Israel

Bangsa Israel diizinkan makan daging binatang halal (baca Imamat 11). Namun, mereka diperintahkan untuk tidak makan lemak maupun darah. “Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah." (Imamat 3:17). Dalam Perjanjian Baru, orang kafir diberitahu supaya “mereka menjauhkan diri dari … daging binatang yang mati dicekik dan dari darah” (Kisah 15:20). Diet yang ideal dari Tuhan untuk bangsa Israel diberikan dalam Keluaran 16. “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu, … maka orang Israel makan manna empat puluh tahun la-manya” (Keluaran 16:4, 35). “Ketika Allah memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Ia bermaksud memindahkan mereka ke Kanaan supaya menetap di sana, hidup sehat, murni dan bahagia … Dia menying-kirkan makanan daging dari mereka…Sekiranya mere-ka rela menyangkal selera dan menuruti apa yang dilarang Allah, maka kelemahan jasmani dan penyakit tidak akan terdapat di antara mereka. Keturunan mereka pasti memiliki kekuatan jasmani dan pikirani. Mereka pasti mengerti dengan jelas tentang kebenar-an dan tugas, pertimbangan yang lebih sehat dan lebih tajam.” E.G. White, PDMA, hlm. 406. 

Daniel dan ketiga temannya adalah contoh Alkitab tentang kebaikan makanan yang sehat, bebas daging, dan bertarak. “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; diminta-nyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supa-ya ia tak usah menajiskan dirinya.” Daniel meminta agar mereka diberi kacang-kacangan dan air selama sepuluh hari. “Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihat-an lebih gemuk (lebih sehat) dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.” Diet sederhana ini memberikan bukan saja keuntung-an jasmani, melainkan juga keuntungan pikirani. “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksa-naan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya” (Daniel 1:8-20).

 

Diet dari Tuhan di Zaman ini

Apakah diet dari Tuhan untuk zaman ini? Sebagaima-na pada manusia, penyakit-penyakit makin meningkat pada binatang. Daging, produk hewani, dan telur yang sudah tercemar adalah sumber penyakit yang berhu-bungan dengan makanan. “Penyakit-penyakit hewan membuat makanan daging suatu hal yang berbahaya. Kutuk Tuhan menimpa bumi, manusia, binatang dan ikan di laut. Sementara pelanggaran itu hampir menja-di universal, kutuk itu akan diizinkan menjadi luas dan dalam seperti pelanggaran. Penyakit ditulari oleh ma-kan daging…. Dalam waktu yang singkat, tidak akan aman lagi menggunakan sesuatu bahan makanan yang berasal dari binatang.” E.G. White PDMA, hlm. 442.

Tidak ada komentar: